Rantau - Mengiringi proÂgram Green Drilling yang dicanangkan Oktober tahun lalu, PDSI kali ini menyentuh kondisi pinggir sungai yang rawan erosi di Desa Tanjung Seumentoh – Rantau – KaÂbupaten Aceh Tamiang. Di kawasan sepanjang pinggiran sungai tersebut terbentang pipa Pertamina yang masih aktif. Pinggiran sungai ini semakin hari semakin terÂgerus air.
Ìý
Setelah melakukan analisa lahan, penyuluhan lingkungan kepada masyaÂrakat setempat, dilakukan pembentukan kelompok maÂsyarakat sebagai motor gerakan peduli lingkungan, dan diakhiri dengan peÂnanaman 360 pohon bambu di lahan konservasi pinggiran sungai.
Ìý
Guna pelestarian dan keÂrindangan sungai, PDSI melakukan pencarian pohon bambu apus sebagai penahan erosi. Pohon bambu menjadi pilihan karena berdasarkan hasil survei jenis tanah di loÂkasi merupakan tanah alluvial atau tanah endapan sungai, dan bambu apus adalah taÂnaman yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Ìý
Pendampingan dilakukan sebagai kontrol wilayah konÂservasi dan pemanfaatan taÂnaman untuk produktivitas keÂlompok. Semangat keÂpeÂdulian akan lingkungan diÂjaga agar program ini daÂpat terus berkelanjutan seÂbagai gerakan lestarikan tepian sungai di lingkungan Desa Tanjung Seumentoh – Rantau – Aceh Tamiang. Pembentukan sepuluh kader lingkungan diharapkan mamÂpuÌý menjadi perintis (inisiator) peduli lingkungan yang akan menjaga kelestarian lingkungannya baik di wilaÂyah konservasi maupun lingÂkungan tempat tinggalnya. Kader inilah yang diharapkan menjadi agen perawat yang akan memelihara dan mengelola pohon yang telah ditanam untuk kepentingan bersama. Materi penyuluhan pelatihan kader dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLKH) Aceh Tamiang, juga Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun).•bk-PDSI