JAKARTA – Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang terpilih sebagai Marketer of The Year 2015 untuk sektor Resources & Mining Industry. Ini merupakan achievement yang luar biasa setelah sebelumnya juga dinobatkan sebagai BUMN Chief Marketing Officer of the Year 2015 atas inovasinya di bidang pemasaran.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya selaku Ketua Dewan Juri Marketer of TheYear 2015 didampingi CEO MarkPlus, Inc di Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (10/12). Penghargaan ini diberikan oleh perusahaan jasa marketing No.1 di Indonesia, MarkPlus, Inc. yang bekerja sama dengan Indonesia Marketing Association (IMA).
Marketer of The Year 2015 adalah penghargaan bergengsi tahunan yang diberikan kepada pelaku atau pemimpin bisnis di Indonesia yang telah menunjukkan kinerja yang cemerlang dan berhasil dalam usaha memasarkan perusahaannya. Saat ini Marketer of The Year telah memasuki tahun ke-10.
Penilaian dilakukan oleh Arief Yahya selaku Marketer of The Year 2013 dan beberapa juri lainnya termasuk Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang merupakan juara umum Marketer of The Year 2014. Para juri menyeleksi dan memilih 18 marketing champion yang mewakili 18 sektor industri seperti otomotif, perbankan, telekomunikasi, infrastruktur, migas, dan sebagainya.
“Teknologi dan lifestyle saat ini sudah semakin berkembang pesat. Di sinilah hukum paradoks marketing berlaku. Karena teknologi berkaitan dengan era digital sedangkan lifestyle mengarah ke personal seseorang. Semakin digital semakin personal. Para marketer terpilih ini mampu membawa perusahaannya ke era digital dan personal,” ungkap Arief.
Ahmad Bambang pun sepakat akan strategi marketing yang memperhatikan era digital dan lifestyle. “Kita sudah tidak bisa lagi berkelit bahwa konsumen tidak lepas dari dunia gadget. Pertamina tentunya menerapkan teknologi digital tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.”
Pengakuan ini membuktikan bahwa Pertamina sudah berubah dan tidak lagi hanya sebagai perusahaan yang mendistribusikan BBM, tapi sudah memasuki pangsa pasar bebas. Sehingga strategi Pertamina akan masuk ke era digital secara penuh mengikuti lifestyle konsumen.
“Saat ini masyarakat sudah tidak bisa dijanjikan lagi soal quantity, quality dan harga. Melainkan lebih ke lifestyle. Yaitu, kemudahan mereka bertransaksi, kemudahan mereka memperoleh barang,” ungkap Ahmad Bambang saat ditemui usai menerima penghargaan.•IRLI