JAKARTA - Badak LNG menerima Penghargaan Energi Pratama 2016 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (4/10). Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pertambangan dan Energi ke-71 President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian menerima penghargaan yang diserahkan oleh Plt. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan.
Penghargaan yang pertama kali diterima Badak LNG ini merupakan apresiasi yang diberikan oleh pemerintah untuk menghargai perusahaan yang berjasa luar biasa dan berdampak besar melakukan kegiatan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip diversifikasi dan/atau konservasi energi yang menghasilkan produk nyata secara fisik sebagai hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru. Badak LNG menerima penghargaan setelah diusulkan oleh Vice President Quality, System, and Knowledge Management (QSKM) PT Pertamina (Persero) kepada dewan juri.
Penghargaan Energi Pratama 2016 mengusung tajuk “Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Energi”. Sejalan dengan hal itu, pada penilaian tahun ini Badak LNG mengajukan tajuk “Pemanfaatan LNG yang Berwawasan Lingkungan”. Adapun penilaiannya didasarkan pada tiga aspek yaitu komitmen dalam pengembangan teknologi baru & inovasi, produk nyata yang berdampak pada peran & kinerja energi, serta penggerak terwujudnya konservasi dan diversifikasi energi.
Pada aspek pertama yaitu komitmen dalam pengembangan teknologi baru dan inovasi, Badak LNG memiliki Kebijakan Hijau (Green Policy) yang di dalamnya memuat komitmen perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Sesuai kebijakan ini, Badak LNG yang telah meraih PROPER Emas lima kali berturut-turut sejak 2011 secara konsisten bertekad untuk selalu meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lestari.
Budaya inovasi diterapkan Badak LNG dengan mengadakan Continuous Improvement Program (CIP) secara rutin yang wajib diikuti setiap seksi di lingkungan perusahaan. Adapun untuk pengembangan teknologi, Badak LNG mewujudkannya melalui komitmen manajemen mengembangkan energi baru terbarukan seperti pemakaian solar cell, memprioritaskan program Community Development pada pengembangan masyarakat (empowerment) dibandingkan charity seperti mengolah minyak jelantah dan sampah plastik untuk menjadi bahan bakar, serta kepedulian bagi generasi masa depan melalui LNG Academy yang mendorong pengembangan pengembangan teknologi energi baru terbarukan sebagai tugas akhir para mahasiswanya.
Pada aspek kedua, yaitu produk nyata yang berdampak pada peran dan kinerja energi, perusahaan yang juga sudah meraih ISRS8 Level 8 ini telah menghasilkan beberapa produk nyata, baik yang menunjang kegiatan operasional secara langsung maupun terkait pemberdayaan masyarakat. Produk-produk tersebut di antaranya biodiesel dari minyak bekas, bahan bakar dari sampah plastik, instalasi Solar Cell, LNG Vehicle, serta Comdev berbasis lingkungan.
Adapun terkait aspek ketiga, yaitu penggerak terwujudnya konservasi dan diversifikasi energi, peranan perusahaan yang juga mendapat predikat “A world class energy company”, karena sebagai pionir di dunia, penyumbang devisa negara, mendukung program energi terbarukan, serta sosial ekonomi dan dukungan era pasca migas.•BADAK LNG