Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) kembali menggelar Continuous Improvement Program (CIP) di Jakarta, 8-11 Agustus 2016. Tahun 2016 merupakan penyelenggaraan CIP oleh PHE yang ketiga kalinya sejak 2014. Bertempat di PHE Tower, pembukaan CIP dihadiri oleh SVP Upstream Planning Strategic Operation & Evaluation Direktorat Hulu, BOD dan Manajemen PHE, Direksi AP Hulu Pertamina, VP QSKM, GM AP PHE, VP PHE, Insan Mutu dan peserta CIP PHE.
Dalam sambutannya, President Director PHE R. Gunung Sardjono Hadi mengaku bangga dengan penyelenggaraan CIP oleh PHE tahun 2016 ini.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya sebagai sebagai wadah silaturahmi, namun lebih dari itu. Sebagai pribadi dan pimpinan, saya bangga dan mengapresiasi kegiatan ini karena dapat melihat ide-ide cemerlang dari para pekerja di lapangan maupun yang berada di kantor,”imbuhnya.
CIP PHE 2016 diikuti oleh 136 Gugus dari 195 risalah yang masuk ke meja panitia. Jumlah ini meningkat dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2014 terdapat 45 Gugus dan tahun 2016 sebanyak 78 Gugus.
Gunung meminta kepada VP QHSSE Iwan Jatmika agar tidak pembatasan dalam jumlah risalah yang masuk. “Saya berharap jangan dibatasi, buka seluas-luasnya. Apapun apresiasi, kreatifitas dan sekecil apapun idenya dapat diterima. Kita berikan dorongan supaya teman-teman bersemangat dalam kondisi yang memprihatinkan saat ini, dimana kita sedang survive”.
“Saya sangat bergairah melihat semangat teman-teman peserta dan juga mengapresiasi kepada seluruh panitia yang terlibat. Penyelenggaraan CIP ini sesuai dengan yang disepakati. Saya sempat menyampaikan agar penyelenggaraan CIP jangan sampai mundur dari jadwal yang telah ditentukan, serta seefisiensi mungkin dengan menggunakan seluruh aset kita yang ada di sini, tidak perlu berlebihan,” sambungnya.
Mantan President Director PT Pertamina Gas ini menambahkan, “Selama ini kalau ada plesetan di politik, ada istilah yang abadi adalah kepentingan. Namun jika kita bicara bisnis, yang abadi adalah perubahan, dan selalu akan ada perubahan seperti evolusi makhluk hidup di kehidupan. Ini juga berlaku dalam dunia bisnis”.
“Dalam CIP, esensinya spiritnya kita dalam melakukan improvisasi yang bertujuan pada profit bisnis, efisiensi, peningkatan cadangan, peningkatan produksi, dan profit yang tinggi. Namun, bisnis di sini tidak hanya uang, tapi juga human capital, dan yang paling utama adalah HSSE. Percumalah semua tapi kalau masih ada incident sampai fatalily, itu sangat memprihatinkan,” terangnya.
Dalam pesan penutupnya Gunung mengharapkan, “CIP berlaku pada segala bidang, tidak hanya HSE dan proses bisnis saja. Banyak risiko yang harus dimitigasi di bisnis ini. Tahun 2014 kita menjadi juara umum, 2015 kita kalah, saatnya 2016 kita berikan yang terbaik. Ingat, dalam bekerja selalu lakukan profesional, doing the best, dan integrity. Insyaallah, World Class Energy Company dapat terwujud”.
VP QHSSE PHE, Iwan Jatmika pada kesempatan yang sama mengatakan, “CIP merupakan salah satu dari 10 langkah startegis PHE dalam rangka meningkatkan revenue dan pencapaian target KPI. Dari jumlah yang mendaftar sebanyak 195 Gugus, namun setelah di verifikasi terdapat 136 Gugus yang memenuhi syarat”.
Dari 136 Gugus yang akan bertanding, pemenang selanjutnya akan mengikuti forum CIP pada tingkat Direktorat Hulu, Pertamina, Nasional dan Internasional. CIP PHE 2016 melibatkan 800 orang yang terdiri atas 700 orang anggota gugus dan Manajemen, serta panitia yang merupakan pekerja PHE dan AP PHE. Jumlah peserta ini meningkat dua kali dari sebelumnya.
Iwan Jatmika menambahkan, “Melalui CIP mereka dapat belajar bagaimana mengolah data, mencari akar permasalahan, membuat projek solusi, dan setelah ini akan distandarkan sehari-hari mereka bekerja. CIP PHE merupakan aset besar PHE”.
Dengan mengedepankan efisiensi, penyelenggaraan CIP PHE 2016 tidak memakai EO, namun dikelola langsung PHE dan AP PHE. Dan seluruh 136 risalah menggunakan soft copy. Namun semuanya ini tidak mengurangi semangat peserta. “CIP merupakan menyelesaikan persoalan yang ada. Selesai dari forum ini kita juga masih berjuang bagaimana temuan ini bisa di reflikasi dan benar-benar efektif membantu pekerjaan kita sehari-hari. Serta standarisasi dan memastikan pola pikir 8 langkah dan 7 alat adalah cerminan kita bekerja dan saya berharap PHE bisa jadi center of excellent di Pertamina,” harapnya.•PHE