CILACAP – Sebagai respon strategis terkait kondisi krisis harga minyak dunia yang terjadi sejak medio 2014, Direktorat Hulu Pertamina terus mengembangkan inovasi dan kebijakan efisiensi di segala lini baik operasi maupun investasi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka, tidak hanya supaya mampu bertahan terhadap badai krisis (survive), namun juga agar tetap dapat tumbuh berkelanjutan (sustainable growth). Salah satu dari rangkaian inovasi bidang hulu industri migas dimaksud, adalah melakukan pembuatan rumus baru yang diterapkan pada lapangan produksi minyak berbeda operator, dengan satu fasilitas pengumpul bersama. Inovasi yang dilakukan oleh Projet Collaboration (PC)-Prove Abherka, itu berhasil mengurangi losses minyak pada fasilitas produksi pengumpul minyak sementara di Floating Storage Offloading (FSO) Abherka, yang berlokasi di kawasan lepas pantai Jawa Timur Utara.
Rumus baru tersebut sangat membantu dalam proses kalkulasi pembagian jumlah minyak yang tertampung di FSO Abherka, baik hasil produksi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) maupun dari Pertamina EP (PEP) Poleng Field. Selain itu, inovasi dimaksud juga memiliki nilai tambah, yakni menyinergikan antar anak perusahan hulu (APH) dalam memecahkan silo mentality yang selama ini terjadi. “Inovasi rumus tersebut tidak hanya dapat diterapkan di lapangan migas Indonesia namun bisa diaplikasikan di seluruh lapangan migas di dunia,” ungkap Mohamad Syah Afgani, Ast. Manager Supporting & DWO Facilities selaku ketua PC-Prove Abherka.
Lebih lanjut Afgan menjelaskan bahwa inovasi tersebut telah diakui dunia internasional dalam ajang International Convention on Quality Control Circle (ICQCC) 2016 di Bangkok – Thailand pada 23-25 Agustus 2016 lalu. Dalam ajang internasional tersebut, PC-Prove Abherka mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Gold dari tiga kategori yang ada: Gold, Silver, dan Bronze. Sebelumnya, pada 2015 lalu, di ajang berbeda, Upstream Innovation & Improvement Award (UIIA) 2015 dan Annual Pertamina Quality Award (APQW) 2015, PC-Prove Abherka berhasil mendapatkan penghargaan Platinum dan Gold. “Ini menjadi suatu kebanggaan, serta merupakan sumbangsih kami untuk Pertamina, khususnya Direktorat Hulu. Penghargaan internasional, ini merupakan anugerah internasional pertama di bawah fungsi Upstream Strategic Planning & Evaluation Operation (USPOE),” imbuh Afgan, demikian ia akrab disapa.
Dalam ajang ICQCC 2016 Bangkok, tahun ini Direktorat Hulu mengirim empat tim dari 9 tim Pertamina (Persero) yang bersaing dengan 326 tim dari 12 negara Asia lainnya. ICQCC merupakan suatu forum konvensi mutu internasional yang didirikan pada 1975, yang menyelenggarakan kompetisi Quality Control Circle bagi negara-negara anggotanya.
Project Collaboration (PC)-Prove Abherka diawaki oleh Mohamad Syah Afgani (Ketua merangkap Anggota PC-Prove Abherka), Rimadhonal Debi Arismu, Andrie Y Latief dari Upstream Asset Optimization; Priya Padmanegara dari Upstream Business Portfolio & Risk Management; Anton Suprobo dari Upstream Evaluation; dan Wawan Sophian dari Facility Engineering PHE WMO.DIT. HULU