PALEMBANG, SUMATRA SELATAN – Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Ahmad Siddik Badrudin, mengajak para Perwira Pertamina untuk berperan aktif dalam mendukung visi besar swasembada energi nasional, dalam kunjungan kerja ke Kilang Plaju, Kamis, 16 Januari 2025.
Siddik menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan kesiapan generasi muda Pertamina menghadapi tantangan teknologi energi masa depan. “Saya kira parah Perwira Pertamina harus mempersiapkan diri untuk memanfaatkan teknologi baru. Teknologi ini akan menjadi kunci dalam mendukung kemandirian energi dan pengembangan bisnis seperti biofuel petrokimia dan produk turunan lainnya,” ujar Siddik.
Siddik juga menekankan bahwa para Perwira perlu memiliki integritas dan semangat kerja keras untuk menopang swasembada energi nasional. “Kolaborasi yang solid di antara seluruh elemen Pertamina adalah fondasi untuk mencapai visi besar ini,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Manajemen Risiko PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Prayitno menekankan perlunya kesiapan dan adaptasi menghadapi tantangan di lapangan. “Kita harus percaya diri bahwa seluruh perusahaan di bawah Pertamina mendukung penuh langkah menuju swasembada energi. Walaupun banyak tantangan, kita harus siap dan semangat menghadapi berbagai penyesuaian sehingga benar-benar mencapai tujuan. Peran aktif dari Perwira sangat penting untuk memastikan upaya ini berjalan secara efektif dan seimbang,” ujarnya.
Perliansyah, salah satu Perwira Pertamina yang hadir, juga mengapresiasi kegiatan ini. “Acara ini sangat bermanfaat, banyak ilmu baru yang kami dapatkan. Kehadiran Direktur Manajemen Risiko benar-benar menginspirasi kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih besar,” ungkapnya.
Kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada para Perwira tentang manajemen risiko dan peluang besar yang dapat dioptimalkan untuk mendorong ketahanan energi. Dengan dukungan penuh dari generasi muda Pertamina, perusahaan optimistis dapat mencapai swasembada energi sekaligus mewujudkan keberlanjutan energi untuk generasi mendatang.
Selain memberikan arahan kepada Perwira Kilang Plaju, Direktur Manajemen Risiko Pertamina, Ahmad Siddik Badrudin, juga melakukan magement walkthrough ke dalam kilang tersebut. Menurutnya, Kilang Plaju juga memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada energi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Siddik menyoroti potensi strategis Kilang Plaju sebagai penghasil bahan bakar ramah lingkungan dan produk energi masa depan. “Kilang ini memiliki peran strategis dalam memastikan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan energi impor. Produksi B40 di Kilang Plaju merupakan langkah pionir dalam mendukung kemandirian energi nasional,” ujarnya.
Kilang Plaju merupakan salah satu dari enam kilang utama Pertamina yang telah membuktikan kontribusinya sepanjang 2024. Kilang ini tidak hanya memenuhi sebagian besar kebutuhan bahan bakar domestik, tetapi juga menjadi salah satu kandidat utama untuk implementasi energi hijau seperti B40 hingga B100.
“Lokasi strategis Kilang Plaju yang dekat dengan sumber bahan baku kelapa sawit menjadikannya sangat relevan untuk pengembangan bahan bakar berbasis biofuel di masa depan. Kita harus merencanakan dengan matang agar kilang ini terus memberikan kontribusi besar bagi bisnis Pertamina Group,” tambah Siddik.
Dalam perjalanan menuju swasembada energi, Pertamina juga berkomitmen untuk mengintegrasikan tata kelola yang baik dan investasi berkelanjutan. Kilang Plaju menjadi contoh nyata kolaborasi antara inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan dalam mendukung transformasi bisnis KPI.*HS