JAKARTA - “Kegiatan roadshowCulture Change Agent kita lakukan ke semua lini, fungsi dan unit. Karena apa yang kita canangkan bersama-sama sesuai visi kita tahun 2025 untuk menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia.Waktunya tinggal sembilan tahun lagi. Ini waktu yang sangat singkat. Kalau kita buat pemetaan, maka pertanyaannya adalah apakah visi itu akan tercapai atau tidak?”
Pernyataan retorika tersebut diucapkan Direktur SDM & Umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto yang menghadiri roadshowCulture Change Agent ke Kantor Internal Audit Pertamina, Jakarta, pada Senin (19/9). Hadir dalam acara tersebut CAE Wahyu Wijajanto dan jajaran manajemen Internal Audit Pertamina, SVP HRD Insan Purwarisya L. Tobing, serta Culture & Transformation Manager Sumanto.
Dalam kesempatan tersebut dipaparkan berbagai hal terkait tata nilai 6C dan menyatakan bahwa semua insan Pertamina adalah pelanggan Direktorat SDM & Umum. “Teman-teman semua adalah pelanggan kami. Pelanggan internal itu penting, bukan hanya pelanggan eksternal,” ujarnya.
Sementara itu, Wahyu Wijayanto menyatakan, di kalangan Internal Audit, sudah dikembangkan hal yang terkait budaya, salah satunya adalah kesadaran terhadap kecurangan (fraud awareness). “Program ini bukan hanya diterapkan kepada insan Internal Audit saja, tapi kami sosialisasikan juga ke seluruh pekerja Pertamina, khususnya yang ada di unit-unit,” kata Wahyu.
“Karena teman-teman di unit-unitlah yang paling banyak berinteraksi dengan pihak ketiga. Terkait dengan kecurangan ini, potensinya cukup tinggi,” tegas Wahyu.
Untuk itulah, SPI melakukan sosialisasi fraud awareness dengan mengutamakan pada unit-unit Pengolahan maupun Region Pemasaran. Wahyu mengakui, sosialisasi ini masih harus diperbaiki, terutama menyangkut media yang dipergunakan, agar selalu menarik perhatian dan pekerja pun akan selalu ingat pesan yang disampaikan.
Pemaparan dilanjutkan diskusi dan tanya jawab antara Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto dengan para pekerja.•URIP