TANJUNG SELOR - PT Pertamina (Persero) sudah berkomitmen melayani masyarakat dalam pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah perbatasan dan pedalaman. Hal ini dibuktikan dengan mengoperasikan pesawat dalam mendistribusikan BBM hingga ke Krayan. Upaya ini merupakan strategi Pertamina dalam menjaga ketahanan energi di wilayah Kalimantan Utara.
Bertempat di Bandara Internasional Juwata Tarakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyaksikan langsung pengisian BBM ke dalam pesawat untuk diterbangkan langsung ke perbatasan Indonesia-Malaysia, pada (10/10). Pengangkutan BBM dengan pesawat harus dilakukan Pertamina, mengingat selama ini wilayah Krayan tak pernah tersentuh distribusi BBM Pertamina.
Beberapa kebijakan juga ditempuh guna mendukung ketahanan energi di wilayah Kalimantan Utara, di antaranya melakukan pendistribusian Bright Gas 5,5 kg di Tanjung Selor. Dengan adanya pendistribusian Bright Gas 5,5 kg, dapat dipastikan kebutuhan elpiji di Tanjung Selor bisa terpenuhi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga sangat mendukung upaya Pertamina ini. Hal ini ditandai dengan penyerahan simbolis Bright Gas 5,5 kg dari Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang kepada Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie yang disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dalam kesempatan tersebut, Rini menyatakan, bakal ada penambahan titik pengiriman BBM bersubsidi di kawasan perbatasan. Saat ini, masyarakat Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan sudah merasakan BBM bersubsidi. Kapasitas pengiriman BBM ke Krayan juga bakal ditingkatkan menjadi 8 ribu liter per hari.
“Saya sudah menyampaikan ke Pertamina. Pengiriman BBM di perbatasan nanti akan jadi lima titik. Akhir tahun ini semoga bisa dikasih semua,” ungkapnya.
Lima titik yang akan mendapatkan kiriman BBM dari Pertamina tersebut, yaitu Kecamatan Krayan, Kecamatan Krayan Selatan, Kecamatan Long Ampung, Kecamatan Lumbis dan Kecamatan Sebuku. “Semoga tahun 2017 sudah terwujud warga perbatasan bisa dapat BBM bersubsidi,” katanya.
Dengan adanya penambahan titik pengiriman ini, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan, akan sangat membantu masyarakat di perbatasan. Apalagi harga BBM di perbatasan cukup mahal. Dengan pengiriman dari Pertamina, masyarakat perbatasan bisa menikmati BBM bersubsidi dengan harga yang sama dengan harga nasional. Untuk distribusi bahan bakar ke Krayan yang saat ini berjalan, Pertamina dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendatangkan pesawat jenis Air Tractor dari Kanada. Sejauh ini, penyaluran BBM sudah berjalan dengan normal.
Jalur udara merupakan pilihan paling memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Karena tidak ada akses darat menuju ke Krayan, sehingga penyaluran BBM harus menggunakan pesawat. BBM diangkut dari TBBM Tarakan ke Bandara Juwata. Selanjutnya diangkut menggunakan pesawat Air Tractor (AT 802) menuju Bandara Yuvei Semaring, Long Bawan, dan Krayan.•bm