JAKARTA – Noviandri resmi terpilih menjadi Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggantikan Presiden FSPPB sebelumnya Eko Wahyu Laksmono dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2016, di Kantor Pusat Pertamina, pada (22/3).
Dengan dikukuhkannya sebagai Presiden FSPPB, Noviandri mengaku banyak tantangan yang harus dihadapi, baik internal maupun eksternal. Terlebih dirinya kini harus menyelesaikan masa tugas dua tahun, sisa dari masa tugas kepengurusan sebelumnya.
“Saya melihat cukup berat ke depan karena ada kegiatan eksternal dan internal dari Federasi yang harus kami selesaikan,” imbuh Presiden FSPPB terpilih.
Noviandri berharap hubungan kemitraan pekerja dengan manajemen harus tercipta kepercayaan antara kedua belah pihak. “Direksi mempercayai Federasi, Federasi mempercayai Direksi. Sehingga kegiatan bisnis hubungan pekerja dan perusahaan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat FSPPB, Ugan Gandar, menyampaikan agar mekanisme organisasi menjadi lebih baik di masa mendatang. Sebab yang paling penting dalam dinamika berorganisasi adalah cara untuk menyikapi perbedaan. Ia menekankan, seorang pemimpin harus mampu menghadapi kritikan. Karena hal tersebut merupakan proses pembelajaran dalam mengambil keputusan.
Anggota FSPPB berharap, kepada Presiden FSPPB terpilih mampu memimpin organisasi dengan baik dan dapat mengembalikan marwah organisasi yang sebenarnya. Tidak ada lagi silo-silo di perusahaan tapi bersama-sama menjaga kebersamaan dan mendukung satu sama lain.•EGHA