91ƷϳԹ

Penerapan SAP di JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Ltd.

Penerapan SAP di JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Ltd.

14-PHE SpikeJAKARTA- JOB Perta­mina – Golden Spike In­donesia Ltd. akhirnya me­nyusul menerapkan SAP sebagaimana yang su­dah diterapkan di anak peru­sahaan dibawah PHE lainnya. “Ini merupakan suatu quantum leap bagi kami, karena kami banyak keterbatasan secara sistem, yang selama ini ma­nual, mulai sekarang bisa me­nerapkan sistem MySAP. “

Demikian dikatakan GM JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd. Akhmad Tri Budi Prabowo usai acara Go Live Implementasi ERP JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd. di kantornya Menara Rajawali, kawasan Mega Kuningan Jakarta, Rabu (3/6). Hadir pula antara lain VP IT Solutions CSS Bambang Rudi dan Senior Manager ICT PHE Dwi Budhi.

Akhmad berharap dengan MySAP se­mua­nya bisa ter­sistem dan ter­tata dengan baik. “Dengan sistem yang sudah otomatik, seharusnya juga menjadi lebih efisien.”

Bambang Rudi menya­takan, Go Live ini merupakan wujud kerja sama an­tara CSS, PHE dan JOB Per­tamina-Golden Spike In­donesia Limited untuk bi­sa menerapkan sistem ERP. Karena pada prinsipnya ERP ini bukan proyek yang dominan pada IT, tetapi memang dari proses bisnis. “Jadi memang keterlibatan teman-teman bisnis cukup tinggi sekali terhadap ke­berhasilan implementasi ERP ini,” kata Rudi.

Go Live implementasi ERP adalah suatu awal dari per­jalanan untuk menerapkan satu sistem terkait dengan proses bisnisnya. “Karena sistemnya bagus tidak sekadar sistem itu ada, tetapi juga bagaimana kita sama-sama memanfaatkannya,” lanjut Rudi. “Sebab yang kita lihat adalah content-nya.“

Dwi Budhi mengatakan, SAP ini merupakan sistem yang world class. Maka ke­pada SKK Migas, Dwi Budhi menyatakan bahwa se­mua di PHE dan anak peru­sa­­haan PHE harus world class. “Sehingga jika kita per­bandingkan, tidak akan kalah. Tetapi bagaimana suatu sistem yang baik ini di­jalankan dengan konsep mi­nimalis,” tutur Dwi Budhi.

Dwi Budhi juga meng­ingatkan bahwa keberhasilan implementasi ERP ini ter­gantung pada sumber daya manusianya. “Kita harus betul-betul real time. Kalau ada dokumen bisa kita trace. Dokumennya ada dimana dan prosesnya sudah sejauhmana. Keterlambatan di salah satu fungsi akan mengganggu pro­ses berikutnya. Itulah yang akan di-handle oleh SAP. Jadi keberhasilan impelementasi ini akan tergantung pada sum­­ber daya manusianya,” tegas Budhi.•URIP

Share this post