AKARTA – Dalam rangka menciptakan sinergi BUMN dengan prinsip saling menguntungkan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG), PT Pertamina (Persero) melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pemanfaatan Sistem Host To Host dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Penandatanganan yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina, Senin (19/9) ini dilakukan oleh Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang dan Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI, Adi Sulistyowati. Kerja sama ini berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani. Namun jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sesuai kesepakatan keduabelah pihak.
Host to Host merupakan sistem komputerisasi yang terintegrasi antara Simolek atau Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3 kilogram dengan aplikasi banking yang terisi data no registrasi pangkalan LPG 3 kg dan kuota. Dengan sistem ini pembayaran dilakukan secara non tunai.
Kerja sama ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan perbankan dalam penyediaan penerimaan pembayaran pembelian produk LPG 3 kg, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan produk-produk lainnya dengan sistem Host to Host. Layanan yang diberikan oleh BNI ini merupakan layanan cash management untuk mempercepat proses bisnis karena dilakukan secara real time online dan terpadu.
“Multi pembayaran itu akan terus berkembang, orang mau bayar apa saja bisa, tanpa perlu membayar tunai. Di sisi lain kita turut membantu pendistribusian subsidi tepat sasaran, hanya boleh dinikmati kepada orang yang berhak menerima. Selain mengurangi subsidi, dengan adanya transaksi non tunaiini maka pencetakan uang giral akan berkurang dan biayanya pun jadi lebih efisien,” ungkap Ahmad Bambang usai penandatanganan.
Sementara itu, Adi Sulistyowati mengatakan dengan diimplementasikannya pembayaran tagihan produk Pertamina tersebut dengan sistem Host To Host, maka akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan, pengawasan transaksi dan rekonsiliasi di Pertamina.
“Tentunya kami bangga bisa terlibat dalam kemajuan pengembangan bisnis di Pertamina. Kita membangun sistem pengawasan pembayaran dari agen hingga pangkalan LPG 3 kg. Kita juga bisa mengawasi harga yang ada di pangkalan dan penyaluran LPG 3 kg yang tepat sasaran,” ungkap Sulistyowati.•IRLI