JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil meraih penghargaan the Best Flagship Initiative pada malam penganugerahan Sustainable Business Awards Indonesia 2016 yang diselenggarakan oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Global Initiatives dan Pricewaterhouse Coopers (PwC) di Hotel Shangri la, Kamis (25/8).
Secara simbolis, penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro kepada Direktur Keuangan Arief Budiman.
Pertamina mendapatkan penghargaan kategori Best Flagship Initiative karena mempromosikan keunggulan kompetisi berkelanjutan yang mendorong inovasi dan kreativitas melalui Proyek Terobosan. Di antaranya Inisiatif peningkatan kapasitas kilang dan Petrokimia dalam mengurangi ketergantungan impor BBM, terobosan melahirkan produk BBM Pertalite yang memberikan alternatif pilihan bagi konsumen dalam mendapatkan BBM yang ramah lingkungan dan ekonomis, serta terobosan lainnya.
Sustainable Business Awards merupakan gelaran yang dilaksanakan dalam rangka menjaga kelestarian alam Indonesia sekaligus memberikan sumbangan bagi perekonomian. Sehingga diharapkan setiap perusahaan mampu mewujudkannya dalam sebuah kebijakan sinergi yang bermanfaat. Pemberian penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang berprestasi didalam usahanya yang menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Malam penganugerahan SAB Indonesia 2016 juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani serta lebih dari 150 peserta dari perusahaan Indonesia dan internasional, pejabat pemerintah.
Presiden IBCSD, Shinta Kamdani, mengatakan, penghargaan bisnis berkelanjutan ini telah diselenggarakan di enam negara, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran praktik bisnis berkelanjutan terbaik. Terlebih untuk menunjukkan bagaimana menyiapkan operasi berkelanjutan yang bermanfaat bagi stakeholder maupun lingkungan.
“Indonesia adalah negara terpadat di dunia dan memiliki keanekaragaman hayati yang unik. Hal itu juga mampu mengintegrasikan sebagian dari sistem iklim secara global yang bisa memberi kehidupan bagi bumi,”ujar Shinta.
Lebih lanjut, tambah Shinta, para pelaku usaha berbagi tanggung jawab bersama pemerintah untuk berinovasi terhadap pembangunan ekonomi. Utamanya efisiensi ekonomi dalam hal ini. “Ini merupakan komitmen perusahaan untuk memerangi perubahan iklim, rantai pasokan yang berkelanjutan, penggunaan lahan, keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan. Karena bagaimana pun juga tanggung jawab bisnis serta etika sangat dinilai,” tutupnya.•EGHA