JAKARTA - Pertamina Trans Kontinental (PTK) merayakan ulang tahun ke-47 dengan sederhana di Kantor Pusat PTK, Kramat Raya, pada Jumat (9/9). Perayaan dihadiri Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang sebagai Perwakilan Pemegang Saham, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi sebagai Komisaris Utama PTK, SVP Fuel Marketing & Distribution Pertamina M. Iskandar, Direktur Utama PTK Subagjo Hari Moeljanto selaku tuan rumah, direksi PTK dan AP Direktorat Pemasaran lainnya, beserta staf dan pekerja PTK.
Subagjo menyatakan rasa syukurnya, PTK dapat terus tumbuh dan berkembang. Subagjo pun menyinggung tema HUT, yaitu Wujudkan Kerja Nyata untuk Membangun PTK Mendunia, dengan tagline Kerja Nyata, PTK Mendunia. Tema tersebut mengandung makna yang sangat strategis, guna memotivasi kepada seluruh insan PTK untuk tidak hanya bekerja seperti biasanya, tetapi bekerja penuh semangat dan penuh dedikasi merealisasikannya.
Dalam kondisi bisnis yang sulit, di antaranya harga minyak yang rendah, PTK sampai Juli 2016, masih sanggup mencatatkan laba bersih Rp137,04 miliar. Angka ini tumbuh sebesar 11,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 123,12 miliar. Namun jika mengacu pada target laba sesuai RKAP 2016, diakui Subagjo, hal tersebut belum memenuhi target yang ditetapkan pemegang saham.
Hal yang patut dibanggakan adalah kapal MT Transko Aries berhasil dan sukses melakukan loading additive di Pelabuhan Vopak Terminal Singapura. “Ini menunjukkan, kapal kita sudah diterima secara internasional, tahapan awal PTK mendunia. Inilah kerja nyata tim PTK satu tahun terakhir ini,” kata Subagjo.
Sementara itu, Ahmad Bambang menyatakan situasi bisnis berubah. “Kalau dahulu Hulu masih berjaya, kita bisa bicara profit margin yang tinggi, tetapi sekarang kondisinya sudah berbalik. Dulu semua ditekan karena efisiensi, harga minyak jatuh. Makanya kita di hilir bicara bukan soal margin profit, tetapi yang lebih penting adalah total profit yang harus lebih tinggi,” kata Ahmad Bambang menegaskan tentang bisnis perkapalan di era sulit sekarang ini. “Targetnya adalah total net profit yang harus terus naik.”
Komisaris Utama PTK Rachmad Hardadi dalam sambutannya mengatakan, pada awal BOD sekarang bekerja, harga minyak masih sekitar US$ 104-106 dolar/barel. Dan kemudian dalam beberapa bulan jatuh.
“Dengan harga BBM tidak banyak berubah dan harga bahan bakunya 40%, maka inilah waktu kita untuk mengembangkan kemampuan infrastruktur kilang dan distribusi,” ujar Rachmad lebih lanjut dengan memaparkan proyek-proyek RDMP dan NGRR. Acara ditandai dengan antara lain ulang tahun dinas pekerja PTK, pemotongan tumpeng, dan pelepasan purna bhakti pekerja PTK tahun 2016.•URIP