Cilacap – Refinery Unit (RU) IV Cilacap terus mengupayakan untuk meÂnekan refinery loss akibat ketidakÂakuratan data yang disaÂjikan dalam laporan arus minyak. Upaya yang dilaÂkukan di antaranya dengan mengÂgunakan apliÂkasi ROAS (Refinery Oil AccountÂing System) yang diguÂnakan untuk menÂcipÂtakan mekanisme pengeÂlolaan arus minyak yang terÂpusat, efektif dan efisien. MelaÂÂkukan rekonsiliasi data dengan menggunakan apliÂkasi DVR (Data Validation & Reconciliation), dan melakukan review Stock In Process (SIP).
Ìý
Pada tanggal 16 dan 17 Februari 2017 RU IV mengÂgelar review SIP (Stock In Process) untuk Unit Kilang RFCC dan SRU. Kegiatan yang digelar di Hotel Java Heritage Purwokerto ini diikuti oleh perwakilan dari Unit RFCC dan SRU, Process Engineer dan staf Energy ConserÂvation & Loss Control (ECLC) .
Ìý
Dalam sambutannya meÂÂwaÂkili manajemen, Hery Purnomo dari ECLC menÂjelaskan SIP adalah stock minyak atau produk yang masih berada dalam perÂalatÂan kilang seperti column, vessel, reactor, furnace, heat exchanger, cooler, reactor, pipa, dan lain lain kecuali Tanki. Termasuk dalam kateÂgori ini adalah piping dari unit proses ke tangki, piping dari tangki ke dermaga atau seÂbaliknya dan piping antar unit/antar area.
Ìý
Menurut Hery, Quantity SIP akan sangat menenÂtukan processing loss yang terjadi sehingga dibutuhkan perhiÂtungÂan SIP yang akurat. PerhiÂtungan SIP bersifat tetap dan akan berubah jika ada perubahan konfigurasi kilang atau perpipaan.
Ìý
Lebih jauh dijelasÂkannya tujuan dari perhiÂtungan SIP adalah untuk mendaÂpatÂÂkan data stock minyak yang tertingÂgal di dalam peralatan kilang yang digunakan daÂlam perhitungan laporan arus minyak. Perhitungan aktual SIP ini dilakukan pada kondisi Unit Shut down, yaitu pada kondisi dilakukan pengoÂsongan di peralatan yang akan diperÂbaiki sehingga dapat diketahui stock yang masih terÂsisa di dalam peralatan kilang tersebut. Dan pada saat Unit Start up, diperlukan apabila terdapat unit atau peralatan yang setelah perÂbaikan akan beroperasi lagi. Perhitungan ini diperlukan agar didapatkan angka yang leÂbih presisi dalam melihat stock hydrocarbon secara keseÂluruhan yang digunakan dalam laporan MQAR.•RU IV