JAKARTA – Sebagai bagian dari upaya penguatan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), PT Nusantara Regas (NR) menggelar kegiatan Fitness Drill, Individual Skill, dan Challenge Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Jumat, 17 Januari 2025.
Bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), acara ini dirancang untuk menguji fisik dan mental para Perwira NR melalui serangkaian aktivitas, seperti fitness drill, individual skill, dan SCBA, termasuk first aid exercise. Aktivitas ini bertujuan untuk menyiapkan Perwira yang tangguh dan kompeten dalam menghadapi kondisi kerja yang berisiko tinggi.
Kegiatan dimulai dengan fitness drill dan individual skill di mana para Perwira dibagi menjadi empat kelompok untuk mengikuti berbagai tes fisik, seperti lari, berenang di laut sebagai bagian dari basic sea survival, serta simulasi penyelamatan menggunakan basket stretcher (tandu keranjang) untuk mengangkat korban kecelakaan kerja. Aktivitas ini menguji ketahanan fisik dan kemampuan bekerja sama dalam situasi kritis.
Selanjutnya, para Perwira menjalani tes penggunaan self-contained breathing apparatus dan first aid exercise. Sebelum memasuki tes, Perwira mendapatkan materi awal tentang teknik donning and doffing SCBA, yaitu cara memakai dan melepas alat pelindung diri secara benar. SCBA merupakan peralatan vital yang digunakan untuk melindungi pernapasan dalam kondisi darurat, seperti kebakaran atau lingkungan dengan kadar oksigen rendah (confined space).
Erwin Jonathan, Kepala Departemen HSSE NR menggarisbawahi pentingnya pelatihan ini dalam membentuk Perwira yang kompeten dan berdaya saing tinggi di bidang HSSE guna mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan.
“Program ini tidak hanya dirancang untuk menguji kebugaran fisik, tetapi juga membekali Perwira dengan kemampuan teknis yang esensial dalam mewujudkan keselamatan kerja. Dalam situasi darurat, kesiapan mereka menjadi faktor krusial untuk melindungi diri sendiri dan kolega,” ungkap Erwin.
Ia juga menyampaikan harapannya agar para Perwira yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi bagian dari Incident Response Team (IRT) perusahaan.
“Kegiatan ini melibatkan tantangan fisik yang cukup berat untuk Perwira NR yang dituntut harus tangguh dalam menghadapi berbagai situasi. Kegiatan ini menyiapkan Perwira untuk menjadi ujung tombak dalam menghadapi insiden yang tidak terduga di lapangan,” tambahnya.
Kegiatan ditutup dengan first aid exercise yang membekali Perwira dengan kemampuan dasar pertolongan pertama untuk penanganan korban kecelakaan kerja.
Melalui pelatihan ini, NR tidak hanya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, tetapi juga memenuhi standar keselamatan kerja nasional dan internasional. Penggunaan SCBA, misalnya, telah sesuai dengan regulasi nasional (UU Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970) dan standar global, seperti OSHA dan NFPA. Kegiatan pelatihan ini mencerminkan dedikasi NR untuk menjadikan budaya HSSE sebagai nilai fundamental dalam setiap individu pekerja.*SHG-NR