Bunyu – Situasi tidak biasa terlihat pada (13/2) di area pantai Pulau Bunyu. Beberapa pekerja terlihat sibuk hilir-mudik di bawah teriknya sinar matahari. Ternyata hal ini disebabkan oleh pecahnya loading hose yang mengakibatkan tumpahnya minyak ke perairan sekitar lokasi Conventional Buoy Mooring (CBM) Bunyu.
Respons cepat tim manajemen ditunjukan dengan langsung dikerahkannya tim penanggulangan tumpahan minyak Pertamina EP Field Bunyu yang dipimpin oleh M. Nur Samudin sebagai on scene commander untuk segera melakukan tindakan darurat penanggulangan minyak.
Derasnya arus laut dan kencangnya angin tidak menyiutkan tekat tim untuk segera mengerahkan peralatan seperti deploy oil boom TM 2000, tug boat Diasraya 001 dan Diasraya 002, fiber boat, temporary floating storage, rubber boat, Vacuum Truck dan peralatan lainnya. Dengan cepat dan hati-hati tim melakukan tahap demi tahap proses penanggulangan dampak tumpahan minyak agar tidak semakin meluas.
Seperti itulah gambaran dari pelatihan simulasi penanggulangan tumpahan minyak yang dilakukan oleh Pertamina EP Field Bunyu di perairan sekitar lokasi Conventional Buoy Mooring (CBM) Bunyu. Pelatihan yang dilakukan pada koordinat S : 30 28’ 48” dan E : 1170 50’ 17” ini diikuti oleh sekitar 75 orang pekerja Field Bunyu serta dibantu tim OSCT – Slickbar.
Simulasi kali ini digelar dengan maksud mengetahui dan mengukur tingkat response tim inti maupun tim bantuan penanggulangan tumpahan minyak. Sekaligus meningkatkan kesiagaan pekerja mulai dari tahap perencanaan, proses penanggulangan dan pemulihan keadaan darurat, khususnya tumpahan minyak. Kegiatan ini juga digunakan sebagai sarana mengetahui kondisi dan keefektifan peralatan tumpahan minyak yang baru.
Bunyu Operations Planning Assistant Manager, Lukman Akhmadi menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan upaya peningkatan kompetensi pekerja dan kualitas operasi di Field Bunyu yang senantiasa memperhatikan aspek lingkungan. “Tumpahan minyak di perairan merupakan hal yang sangat tidak diharapkan dalam kegiatan operasi migas, namun kita harus mempersiapkan diri apabila hal itu terjadi agar dapat dilakukan upaya penanganan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya,” ujarnya.
Sebagai salah satu lapangan yang menjadi backbone di Pertamina EP, dengan angka produksi yang tinggi (kisaran 7.000 BOPD-Red) serta padatnya aktifitas operasi membuat Field Bunyu harus waspada dan siap dengan segala kondisi darurat yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu upaya menjaga kelestarian lingkungan terus dilakukan baik melalui pencegahan maupun penanggulangan yang optimal. Unsur Health, Safety, Security & Environment (HSSE) selalu menjadi “ruh” dalam setiap kegiatan operasi yang dijalankan sebagai komitmen Field Bunyu dalam mendukung road to Zero Accident.•DIT.HULU