Jambi – Pembangunan LPG Plant Jambi Merang merupakan salah satu proyek PT Pertamina Gas (Pertagas) yang diproyeksikan untuk pemenuhan kebutuhan LPG domestik yang terus meningkat. Kilang yang direncanakan beroperasi awal tahun 2016 ini akan memperoleh alokasi Gas/NGL dari JOB Pertamina – Talisman Jambi Merang (JOB P-TJM). Rencana pembangunan pipa NGL dan LPG Plant tersebut Pertagas akan menggunakan Right of Way (ROW) JOB P-TJM dan jalur existing PetroChina Jabung.
Peran strategis proyek ini mendorong Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), melalui Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas, Lambok Hamonangan Hutahuruk untuk menfasilitasi Pertagas dalam mempercepat pembangunan proyek tersebut.
Menurut Lambok, SKK Migas sebagai badan yang menaungi KKKS, akan membantu Pertagas untuk pelaksanaan pembangunan proyek tersebut agar berjalan lancar, dengan memfasilitasi koordinasi dengan Petrochina, JOB P-TJM dan sekaligus tiga divisi yang ada di SKK Migas, yaitu Divisi Kajian dan Pengembangan, Divisi Pengendalian Program & Anggaran Perencanaan, dan Divisi Komersial Gas.
“Saya akan bantu fasilitasi Pertagas berkomunikasi internal SKK Migas dan KKKS dalam proses approval Project Liquid Handling,”katanya di sela-sela kunjungan kerja di Jambi Merang bersama jajaran Kementerian ESDM.
Senada dengan itu, Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (PNKNL) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Supomo menyatakan mendukung rencana pemanfaatan ROW Petrochina dan JOB P-TJM tersebut, namun karena aset tersebut merupakan Barang Milik Negara (BMN), maka Pertagas harus mengikuti prosedur untuk pemanfaatannya.
Technic & Business Development Director Pertagas Ahmad Kudus mengatakan, agar proyek bisnis pendukung ini berjalan sesuai jadwal, Pertagas telah mengambil langkah prosedural dengan mengirimkan surat ke SKK Migas. Surat tersebut juga ditembuskan kepada JOB-PTJM dan PetroChina Jabung terkait permohonan ijin penggunaan ROW medio Mei 2014. Selanjutnya Pertagas akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan terkait rencana penggunaan ROW existing yang kemungkinan bersinggungan dengan lahan PT Wira Karya Sakti (WKS) dan lahan Balai Pelatihan Pertanian (BPP).
“Kami akan mengikuti segala prosedur yang ditentukan, dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar proyek ini dapat berjalan lancar dan tepat waktu”, katanya.•PERTAGAS